Rasionalitas Penggunaan OAINS pada Pasien Osteoartritis Rawat Jalan di Puskesmas Gribig Kedungkandang

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode observasional retrospektif yang melibatkan analisis rekam medis pasien osteoartritis yang menjalani perawatan di Puskesmas Gribig Kedungkandang. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan representatif dari populasi pasien yang menerima OAINS (Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid).

Analisis data dilakukan menggunakan perangkat lunak statistik untuk mengidentifikasi pola penggunaan OAINS, dosis yang diberikan, durasi pengobatan, serta kepatuhan terhadap pedoman klinis. Data tambahan diperoleh melalui wawancara dengan tenaga medis untuk mendapatkan wawasan tentang praktik resep dan pengawasan penggunaan OAINS.

Hasil Penelitian Farmasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65% pasien osteoartritis di Puskesmas Gribig Kedungkandang menerima OAINS sesuai dengan pedoman klinis. Sebagian besar pasien mendapatkan dosis yang tepat, namun ada 25% pasien yang menerima dosis lebih tinggi dari yang direkomendasikan, dan 10% lainnya menerima dosis yang lebih rendah.

Durasi penggunaan OAINS bervariasi, dengan 60% pasien menggunakan OAINS selama 2-4 minggu, sementara 20% lainnya menggunakan OAINS selama lebih dari 4 minggu. Penggunaan jangka panjang ini meningkatkan risiko efek samping, yang teridentifikasi pada beberapa pasien seperti gangguan pencernaan dan peningkatan tekanan darah.

Diskusi

Penelitian ini mengungkap bahwa penggunaan OAINS di Puskesmas Gribig Kedungkandang umumnya rasional, namun masih terdapat ketidaksesuaian dalam dosis dan durasi penggunaan pada sebagian pasien. Ketidaksesuaian ini dapat disebabkan oleh kurangnya edukasi pasien dan keterbatasan dalam pengawasan oleh tenaga medis.

Penting untuk meningkatkan kesadaran pasien tentang pentingnya mengikuti dosis dan durasi pengobatan yang direkomendasikan. Selain itu, diperlukan pengawasan lebih ketat dari tenaga medis untuk memantau penggunaan OAINS dan memastikan bahwa pengobatan dilakukan sesuai pedoman klinis.

Implikasi Farmasi

Temuan ini memiliki implikasi penting bagi praktik farmasi di Puskesmas Gribig Kedungkandang. Apoteker harus lebih aktif dalam memberikan informasi dan edukasi kepada pasien mengenai penggunaan OAINS yang benar, termasuk potensi efek samping dan pentingnya mengikuti dosis yang direkomendasikan.

Kerjasama yang lebih erat antara apoteker dan tenaga medis lainnya juga penting untuk memastikan pengawasan yang lebih baik terhadap penggunaan OAINS. Dengan pendekatan yang lebih terintegrasi, diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pasien dan mengurangi risiko efek samping.

Interaksi Obat

OAINS memiliki potensi interaksi dengan berbagai obat lain yang sering digunakan oleh pasien osteoartritis, seperti antihipertensi dan antikoagulan. Interaksi ini dapat meningkatkan risiko komplikasi serius seperti perdarahan gastrointestinal dan hipertensi.

Penting bagi apoteker dan tenaga medis untuk memeriksa riwayat obat pasien secara menyeluruh sebelum meresepkan OAINS. Penyesuaian dosis atau pemilihan alternatif pengobatan mungkin diperlukan untuk meminimalkan risiko interaksi obat yang merugikan.

Pengaruh Kesehatan

Penggunaan OAINS yang tidak tepat dapat menyebabkan efek samping serius seperti gangguan fungsi ginjal, perdarahan gastrointestinal, dan peningkatan tekanan darah. Oleh karena itu, pengawasan ketat dan edukasi pasien mengenai tanda-tanda efek samping sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi.

Dengan pengawasan yang tepat dan edukasi yang memadai, OAINS dapat digunakan secara efektif dan aman untuk mengelola nyeri dan peradangan pada pasien osteoartritis, meningkatkan kualitas hidup mereka.

Kesimpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun penggunaan OAINS di Puskesmas Gribig Kedungkandang umumnya rasional, masih terdapat beberapa ketidaksesuaian dalam dosis dan durasi penggunaan. Peningkatan edukasi pasien dan pengawasan yang lebih ketat dari tenaga medis diperlukan untuk memastikan penggunaan OAINS yang aman dan efektif.

Rekomendasi

Untuk meningkatkan rasionalitas penggunaan OAINS, disarankan agar apoteker dan tenaga medis di Puskesmas Gribig Kedungkandang:

  1. Meningkatkan edukasi pasien mengenai penggunaan OAINS yang benar.
  2. Melakukan pengawasan lebih ketat terhadap dosis dan durasi penggunaan OAINS.
  3. Memperhatikan riwayat pengobatan pasien untuk mengidentifikasi potensi interaksi obat.
  4. Mengadopsi pendekatan kolaboratif dalam pengelolaan terapi OAINS untuk mengurangi risiko efek samping dan meningkatkan hasil terapi.

adminmhs

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *