Pemakaian Obat pada Penderita Rawat Tinggal di Unit Pelaksana Fungsional Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan RDUD Dr. Soetomo Surabaya

Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pola penggunaan obat pada pasien rawat tinggal di Unit Pelaksana Fungsional Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan RDUD Dr. Soetomo Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode retrospektif dengan mengumpulkan data rekam medis pasien selama satu tahun terakhir. Data yang dikumpulkan mencakup jenis obat yang digunakan, dosis, frekuensi pemberian, serta indikasi penggunaan obat-obatan tersebut.

Penelitian ini juga menganalisis apakah terdapat kesesuaian antara terapi yang diberikan dengan pedoman klinis yang ada, serta mengevaluasi kemungkinan adanya interaksi obat yang dapat mempengaruhi hasil terapi. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dan hasilnya dikategorikan berdasarkan jenis obat, kelompok penyakit, dan usia pasien.

Hasil Penelitian Farmasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat-obatan yang paling sering digunakan di unit kebidanan dan kandungan RDUD Dr. Soetomo meliputi antibiotik, analgesik, dan antiemetik. Antibiotik digunakan terutama untuk pencegahan infeksi pada pasien pasca operasi, sedangkan analgesik dan antiemetik diberikan untuk mengatasi nyeri dan mual pasca operasi atau selama kehamilan. Selain itu, beberapa obat-obatan khusus seperti hormon dan obat-obatan tocolytic juga sering digunakan untuk menangani kasus-kasus terkait kehamilan risiko tinggi.

Dalam hal kesesuaian dengan pedoman klinis, sebagian besar resep yang diberikan sesuai dengan protokol terapi yang direkomendasikan. Namun, terdapat beberapa kasus di mana penggunaan antibiotik dianggap kurang tepat atau berlebihan, menunjukkan adanya potensi penggunaan yang tidak rasional.

Diskusi

Diskusi penelitian ini berfokus pada pentingnya pemakaian obat yang rasional, terutama dalam bidang kebidanan dan penyakit kandungan. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai atau berlebihan dapat meningkatkan risiko resistensi bakteri, yang merupakan masalah serius dalam dunia kesehatan. Oleh karena itu, evaluasi terhadap pola penggunaan antibiotik perlu dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa antibiotik hanya digunakan ketika benar-benar diperlukan dan sesuai dengan pedoman terapi.

Selain itu, pemakaian obat-obatan hormonal dan tocolytic harus dipantau secara ketat untuk memastikan keamanan dan efektivitas terapi pada pasien dengan kehamilan risiko tinggi. Obat-obatan ini dapat memiliki efek samping yang serius jika tidak digunakan dengan benar, terutama pada pasien dengan kondisi medis tertentu.

Implikasi Farmasi

Penelitian ini memiliki implikasi penting bagi para farmasis yang bertugas di rumah sakit, terutama di unit kebidanan dan kandungan. Farmasis perlu berperan aktif dalam memastikan bahwa pemakaian obat di unit tersebut sesuai dengan pedoman klinis dan dilakukan secara rasional. Hal ini tidak hanya penting untuk meningkatkan efektivitas terapi, tetapi juga untuk meminimalkan risiko resistensi antibiotik dan efek samping obat yang tidak diinginkan.

Dalam praktik farmasi klinis, pemantauan penggunaan obat yang tepat dan pemberian edukasi kepada tenaga medis serta pasien menjadi sangat penting untuk memastikan kualitas pelayanan kesehatan. Farmasis juga berperan dalam melakukan intervensi farmasi jika ditemukan adanya ketidaksesuaian dalam penggunaan obat.

Interaksi Obat

Interaksi obat menjadi salah satu fokus penting dalam penelitian ini, terutama karena pasien kebidanan dan kandungan sering menerima beberapa obat secara bersamaan. Misalnya, interaksi antara obat analgesik dan obat antiemetik atau antibiotik harus diperhatikan karena dapat mempengaruhi metabolisme obat dan efektivitas terapi. Interaksi yang tidak diperhatikan dapat menurunkan efektivitas terapi atau meningkatkan risiko toksisitas pada pasien.

Farmasis harus secara aktif memeriksa kemungkinan adanya interaksi obat-obat yang signifikan dan memberikan saran yang tepat kepada tim medis untuk meminimalkan risiko tersebut.

Pengaruh Kesehatan

Pemakaian obat yang rasional dan sesuai dengan pedoman klinis sangat penting untuk kesehatan pasien, terutama di unit kebidanan dan kandungan di mana kondisi pasien sering kali lebih sensitif. Penggunaan obat yang tidak tepat, seperti antibiotik yang berlebihan, dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang seperti resistensi bakteri. Di sisi lain, penggunaan obat-obatan hormonal atau tocolytic yang tidak sesuai dapat membahayakan ibu dan janin, meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga pemakaian obat yang aman dan efektif di lingkungan klinis ini, serta memastikan bahwa pasien menerima terapi yang paling sesuai dengan kondisinya.

Kesimpulan

Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan obat di Unit Pelaksana Fungsional Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan RDUD Dr. Soetomo Surabaya secara umum sesuai dengan pedoman klinis, namun terdapat beberapa area yang memerlukan peningkatan, terutama terkait penggunaan antibiotik. Evaluasi yang lebih ketat dan pemantauan terhadap penggunaan obat-obatan tertentu sangat penting untuk memastikan terapi yang optimal dan meminimalkan risiko efek samping.

Selain itu, farmasis berperan penting dalam memantau penggunaan obat dan memberikan intervensi yang tepat untuk mencegah penggunaan obat yang tidak rasional dan interaksi obat yang berpotensi merugikan.

Rekomendasi

Berdasarkan temuan ini, disarankan agar dilakukan pelatihan rutin bagi tenaga kesehatan mengenai pemakaian obat yang rasional, khususnya dalam hal penggunaan antibiotik dan obat-obatan hormonal. Farmasis perlu dilibatkan lebih aktif dalam tim kesehatan untuk memantau terapi obat dan memberikan edukasi kepada pasien mengenai penggunaan obat yang aman.

Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas intervensi farmasi dalam meningkatkan kualitas terapi di unit kebidanan dan kandungan, serta untuk menilai dampak jangka panjang dari penggunaan obat yang rasional terhadap hasil klinis pasien

Manji Lala

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *